LAPORAN BIOLOGI
ACARA I
PENGGUNAAN MIKROSKOP
SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN
STRUKTUR SEL
Oleh;
PERDANA ARIEF SANDY
120210101112
BIOLOGI DASAR B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi Pendidikan
Matematika
UNIVERSITAS
JEMBER
SEMESTER GENAP
2012 – 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaanya.
2.
Mempelajari
cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di
bawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan stuktur sel hewan dan sel
tumbuhan.
1.2
Dasar Teori
Panca indera manusia
memiliki kemampuan daya pisah terbatas, karena itu banyak masalah mengenai
organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan
menggunakan alat – alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan peparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin: micro:kecil, scopium:penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati objek yang
sangat halus.
Ada beberapa jenis mikroskop,
diantaranya mikroskop monokuler, bayangan yang tampak memiliki panjang dan
lebar, hanya sedikit member gambaran tentang tingginya. Objek yang akan
diselidiki harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga bisa ditembus
cahaya. (Tim Dosen Pembina, 2012:1)
Mikroskop
yang prtama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga merupakan
mikroskop yang anda gunakan di laboratorium, adalah mikroskop cahaya (light microscope, LM). Cahaya tampak
dilewatkan melalui specimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa itu
merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan specimen
diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata kita. Dua nilai penting
sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi.
(Campbell, 2002).
The
parts of the microscope ;
1. The
base is the U- shaped support upon which the microscope rests
2. The
arm is the curved, upright structure which is attached to the base at the
inclination joint
3. The
stage is the horizontal platform ( usually rectangular in shape ) which is
attached to the arm. The stage contains a centrally located opening through
which light can be reflected by the mirror. The stage also has two clips on it
for holding a microscope slide in place.
4. The
coarse adjustment consist of the large pair of discs which extend laterally
from the upper part of the arm. These may be used to accomplish major changes
of focusing distance
5. The
fine adjustment consist of the smaller pair of discs located just below the
stage. These may be turned to bring objects into sharp focus. The fine
adjustment alone should be used when adjusting the level of focus with high
power magnification.
6. The
ocular or eyepiece is the uppermost part of the optical system; it is the lens
through which one looks when using the microscope. The ocular consist of a pair
of lenses enclosed in a tubular metal housing.
7. The
tubular body is the cylindercal part of the microscope into which the ocular
fits.
8. At
the lower end of the tubular body is the revolving nosepiece to which are attached
two objective
a. Low
power objective has magnifies 10 times. This number is engraved on the metal
housing of the objective. The objective is marked with a green band.
b. High
power objective has magnifies 43 times; it is color coded with a yellow band.
These
lenses casts ab enlarge image of the object being viewed into the tubular body
where the image is again magnified by the ocular lenses. The total
magnification of a compound microscope thus equals the product of the objective
magnification and the ocular magnification.
9. Below
the stage locate the mirror and the disc diaphragm. The mirror is used to
reflect a light beam up through the opening in the stage and into the objective.the
amaount of light reaching the objective can be regulated by the disc diaphragm
which contains four openings of different diameter
10. Condenser
is a lens system that permits focusing the light beam on the object being
viewed.
(
Thomas and Jeanette.1967 :1)
Semua sel mempunyai nukleus dan
sitoplasma serta sebagian besar mempunyai selaput plasma. Ini merupakan dasar
persamaan dari semua sel, baik sel tumbuhan maupun sel hewan.dasar persamaan
ini menunjukkan bahwa semua sel dibangun di atas pola dasar yang sama.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
terletak pada beberapa ciri tersebut di bawah ini .
a.
Sel Tumbuhan
Mempunyai
dinding sel terutama terdiri dari bahan selulosa, di dalam sitoplasma terdapat
plastida yang umumnya berwarna hijaukarena mengandung klorofil. Terkadang
mengandung pigmen lain atau sama sekali tidak mengandung pigmen. Ada tidaknya
klorofil ini merupakan perbedaan yang nyata antara sel tumbuhan dan sel hewan.
Sel sel tumbuhan yang tidak mengandung klorofil adalah sel sel jamur. Oleh
karena itu, jamur tidak berwarna hijau. Sel tumbuhan sering mengandung vakuola
dalam sitoplasmanya.
b.
Sel Hewan
Sel
hewan tidak mempunyai dinding sel tetapi selaput sel. Tidak mempunyai plastida,
jarang mempunyai vakuola. Di dalam sitoplasma terdapat badan kecil dekat
nukleus yang disebut sentriola. Badan seperti itu juga terdapat dalam sel ganggang.
Sentriola berperan dalam pembelahan sel.
( Soesilo dkk,1986:1.8 )
Sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran
tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu,
selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya
tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan
Radiolaria.
Secara
umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukurannya sangat
kecil. pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya
pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat dua vakuola , yaitu vakuola kontraktil (
alat osmoregulasi ) dan vakuola non kontraktil ( penyimpan makanan ). Bagian
paling besar pada sel hewan adalah nukleus
Dalam
satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu
tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan
diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang – benang gelendong
pembelahan yang akan menjerat kromosom.
Sel
tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhann adalah dinding sel. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan penunjang.
Sel
tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar ( dibanding sel hewan ). Vakuola sel
tumbuhan bersifat menetap. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak
terdapat di dalam sel hewan, fungi, maupun prokariotika seperti bakteri dan
ganggang hijau-biru, yaitu plastida.
Bentuk
plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas,
kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari
proplastida ( plastida muda )
Tabel Perbedaan Sel
Hewan Dan Sel Tumbuhan
Pembeda
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
Ukuran sel
|
Besar
|
Lebih kecil
|
Bentuk
|
Tetap
|
Tidak tetap
|
Dinding sel
|
Ada ( tersusun atas selulosa )
|
Tidak ada
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vakuola
|
Besar
|
Tidak ada. Jika ada,
kecil
|
Cadangan makanan
|
Dalam bentuk
butiran ( granul ) pati
|
Dalam bentuk butiran
glikogen
|
Sentrosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Lisosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Glioksisom
|
Ada
|
Tidak ada
|
Badan golgi
|
Diktiosisom
|
Ada
|
Sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
( Joko Waluyo, 2010:7 )
BAB II
METODE
PENELITIAN
2.1 Alat
1. Mikroskop
2. Gelas obyek dan gelas penutup
3. Pipet tetes
4. Skalpel
5. Silet tajam
2.2 Bahan
1. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
2. Air
3. Epitel rongga mulut
4. Bawang merah
5. Methilen blue
6. Alkohol 70%
2.3 Cara Kerja
a.
Pengamatan potongan
huruf “d” atau “b”
b. Pengamatan
Bentuk dan Struktur Sel
v Pengamatan Epitel Rongga Mulut ( Sel Hewan )
|
v Pengamatan
Sel Bawang Merah ( Sel Tumbuhan )
v Pengamatan
Sel Daun Bayam ( Sel Tumbuhan )
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
a. Pengamatan potongan huruf “b” atau “d”
1. Pengamatan huruf b
Keterangan :
Ø
Awalnya
huruf “b” berubah menjadi huruf “q”
Ø
Bayangannya
terbalik b → q
Ø
Preparat digeser ke kiri bayangannya bergeser ke kanan.
Ø
Preparat digeser ke kanan bayangannya bergeser ke kiri.
Ø
Preparat digeser ke depan bayangannya bergeser ke belakang.
Ø
Preparat digeser ke belakang bayangannya bergeser ke depan.
|
(mm)
|
(mm)
|
d(mm)
|
r(mm)
|
Hasil ( )
|
|
20
|
22,7
|
2,7
|
1,35
|
L =
|
|
24,3
|
29,3
|
5
|
2,5
|
L =
|
Keterangan :
: batas bawah atau kiri
:
batas atas atau kanan
d () : diameter
r : jari jari
:
Luas penampang
Perbesaran lensa = 4x10
Lensa Objektif x Lensa Okuler = 40x
2.
Pengamatan huruf d
3.
Keterangan :
Ø
Awalnya
huruf “d”,berubah menjadi huruf
“p”
Ø Bayangan terbalik d → p
Ø Preparat
digeser ke kiri, bayangannya
bergerser ke kanan
Ø Preparat
digeser ke kanan bayangannya
bergeser ke kiri
Ø Preparat
digeser ke depan bayangannya
bergeser ke belakang
Ø Preparat
digeser ke belakang
bayangannya bergeser ke depan
|
(mm)
|
(mm)
|
d(mm)
|
r(mm)
|
Hasil ( )
|
|
10
|
17
|
7
|
3,5
|
L =
|
|
139
|
146
|
7
|
3,5
|
L =
|
Keterangan :
: batas bawah atau kiri
:
batas atas atau kanan
d () : diameter
r : jari jari
:
Luas penampang
Perbesaran lensa = 4x10
Lensa Objektif x Lensa Okuler = 40x
b. Pengamatan
Epitel Rongga Mulut ( Sel Hewan )
Gambar
|
Keterangan
|
Bentuknya tidak beraturan dan tidak
mempunyai dinding sel serta inti sel
Perbesaran 40 X
|
1.
Membran sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti sel / Nukleus
|
c. Pengamatan
Sel Bawang Merah ( Sel Tumbuhan )
Gambar
|
Keterangan
|
Bentuknya beraturan
karena mempunyai dinding sel dan bentuk sel heksagonal
Perbesaran 100 X
|
1.
Dinding sel
2.
Ruang antar sel
3.
Inti sel / Nukleus
|
d. Pengamatan
Sel Daun Bayam ( Sel Tumbuhan )
Gambar
|
Keterangan
|
Bentuk sel tidak beraturan
Perbesaran 1000 X
|
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Berkas pembuluh
|
3.2 Pembahasan
Tidak semua
benda atau materi di dunia ini dapat dilihat oleh mata kita. Hal itu
dikarenakan daya pisah mata kita yang terbatas. Beberapa dari materi tersebut
berukuran sangat kecil. Untuk melihatnya kita memerlukan alat bantu. Salah satu
alat bantu yang dapat kita gunakan saat ini adalah mikroskop.
Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat kita gunakan dalam mengamati sesuatu materi
yang berukuran kecil, misalnya saja sel. Dalam mengamati, kita harus mengetahui
bagian-bagian penyusun mikroskop beserta fungsinya. Sehingga dalam prakteknya,
kita dapat mengoperasikan mikroskop secara maksimal dan mendapat hasil
pengamatan yang lebih jelas. Berikut merupakan bagian bagian mikroskop beserta fungsinya
;
- Lengan Mikroskop
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai penyangga bagian bagian atau
komponen komponen mikroskop lainnya.
- Kaki Mikroskop
Merupakan
bagian mikroskop yang berfungsi sebagai penumpu berdirinya mikroskop.
- Lensa Okuler
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk melihat benda dan yang terletak
dekat dengan mata saat melakukan pengamatan.
- Lensa Objektif
Merupakan
bagian dari mikroskop yang terletak dekat dengan benda dan berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa okuler dengan perbesaran 4x, 10x dan
40x.
- Meja Mikroskop atau Kondensor
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat dimana preparat ditempatkan
saat akan diamati.
- Makrometer Skrup
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur naik atau turunnya meja
mikroskop.
- Mikrometer Skrup
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur pergeseran meja mikroskop
ke kanan, kiri, depan maupun belakang.
- Penjepit
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai alat untuk menjepit preparat yang
akan diamati supaya tidak bergeser.
- Cermin
Merupakan
bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai penangkap sumber cahaya guna
menerangi preparat saat melakukan pengamatan.
Dalam
melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, didapatkan hasil pengamatan jelas.
Pembentukan bayangan pada mikroskop bersifat maya, diperbesar dan terbalik. Hal
ini dikarenakan perpaduan lensa objektif dan okuler dalam membentuk bayangan
benda yang diamati.
Penggunaan
mikroskop tidak boleh sembarangan. Terdapat cara cara khusus dalam menggunakan
mikroskop. Berikut penjelasannya berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan.
1.
Mencari
sumber cahaya guna mempermudah saat pengamatan. Yaitu meletakkan mikroskop di
tempat yang terang untuk mikroskop yang masih menggunakan cermin. Kemudian
diafragma dibuka sampai maksimal. Sedangkan untuk mikroskop yang elektronik,
tinggal menyalakan skakel dan kemudian mengaturketerangan cahaya lampu yang
akan digunakan..
2.
Mengatur
posisi cermin supaya kaca kondensor sebagai tempat dimana preparat akan diamati
menjadi terang.
3.
Menaikkan
meja mikroskop hingga mendekati lensa objektif dengan cara memutar tombol
makrometer skrup.
4.
Menempatkan
preparat di meja mikroskop.
5.
Mengamati
preparat menggunakan lensa okuler dari perbesaran lemah hingga kuat dengan
fokus yang baik.
Dalam
melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, terdapat beberapa tips yang bisa
dilakukan untuk memunculkan hasil pengamatan yang jelas. Tips-tips tersebut
diantaranya;
1.
Usahakan
saat menyiapkan preparat yang berupa irisan, irislah setipis mungkin bahan atau
materi yang akan diamati.
2.
Saat
menutup preparat menggunakan kaca penutup, lakukan penutupan dengan salah satu
ujung kaca penutup menempel pada kaca objek terlebih dulu. Kemudian tutuplah
perlahan lahan. Sehingga tidak ada udara di dalam preparat.
3.
Selalu
fokuskan lensa setiap kali pengamatan menggunakan berbagai perbesaran agar
tampak jelas perbedaan dari setiap perbesaran yang digunakan.
4.
Saat
mengamati pada mikroskop monokuler, usahakan menggunakan satu mata dengan
menutup mata satunya.
5.
Saat
menggunakan mikroskop binokuler, usahakan keterangan cahaya diperhatikan dan
aturlah posisi lensa okuler sesuai dengan keinginan.
6.
Selalu
gunakan perbesaran yang lemah terlebih dahulu saat melakukan pengamatan.
Dalam
pengamatan tentang luas bidang pandang huruf
“ b “ dan “ d “ serta pembentukan bayangan yang terjadi, terdapat
beberapa hal yang didapatkan mengenai mikroskop. Hal hal tersebut mengenai
pembentukan bayangan yang terjadi pada objek yang diamati. Berikut uraian
tentang pembentukan bayangan tersebut ;
a. Pembentukan bayangan huruf b
Pada
pengamatan yang dilakukan terhadap potongan huruf “ b ”, bayangan yang
terbentuk seperti huruf “ q “. Berarti dapat dikatakan bayangan yang terbentuk
terbalik dan tercermin secara vertikal. Berikut keadaan bayangan yang terjadi
ketika preparat digeser ke berbagai arah.
1.
Preparat
digeser ke kiri, bayangan bergeser ke kanan
2.
Preparat
digeser ke kanan, bayangan bergeser ke kiri
3.
Preparat
digeser ke atas, bayangan bergeser ke bawah
4.
Preparat
digeser ke bawah, bayangan bergeser ke atas
b.
Pembentukan
bayangan huruf d
Pada
pengamatan yang dilakukan terhadap potongan huruf “ d ”, bayangan yang
terbentuk seperti huruf “ p “. Berarti dapat dikatakan bayangan yang terbentuk
terbalik dan tercermin secara vertikal. Berikut keadaan bayangan yang terjadi
ketika preparat digeser ke berbagai arah.
1.
Preparat
digeser ke kiri, bayangan bergeser ke kanan
2.
Preparat
digeser ke kanan, bayangan bergeser ke kiri
3.
Preparat
digeser ke atas, bayangan bergeser ke bawah
4.
Preparat
digeser ke bawah, bayangan bergeser ke atas
Dalam
percobaan ini, digunakan perbesaran 4x untuk lensa obyektif. Sehingga
perbesaran totalnya adalah 40x. Dengan perbesaran seperti itu, didapatkan data
;
a.
Pengamatan
huruf b
Ø Batas atas : 20 mm
Ø Batas bawah : 22,7 mm
Ø Batas kanan : 29,3 mm
Ø Batas kiri : 24,3 mm
b.
Pengamatan
huruf d
Ø Batas atas : 17 mm
Ø Batas bawah : 10 mm
Ø Batas kanan : 146 mm
Ø Batas kiri : 139 mm
Dari
data yang diambil berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan, maka dapat dilakukan perhitungan luas bidang pandang
dengan rumus Sehingga, didapatkan
luas bidang pandang untuk masing masing huruf ialah ;
a. Luas penampang huruf b
Luas bidang pandang pada pengamatan
huruf b ada dua bagian. Yaitu menggunakan ( batas atas – batas bawah ) dan (
batas kanan – batas kiri ). Dari perhitungan yang dilakukan , didapat nilai
5,722 untuk Luas yang menggunakan diameter dari ( batas atas – batas bawah ).
Sedang luas bidang pandang yang menggunakan diameter dari ( batas kanan – batas
kiri ) didapat nilai 19,625.
b. Luas penampang huruf d
Luas bidang pandang pada pengamatan
huruf b ada dua bagian. Yaitu menggunakan ( batas atas – batas bawah ) dan (
batas kanan – batas kiri ). Dari perhitungan yang dilakukan , didapat nilai
38,465 untuk Luas yang menggunakan diameter dari ( batas atas – batas bawah ).
Sedang luas bidang pandang yang menggunakan diameter dari ( batas kanan – batas
kiri ) didapat nilai 38,465. Hasil perhitungan sama dikarenakan diameternya
sama. Sehingga dapat dikatakan bulatan huruf d berbentuk lingkaran sempurna.
Dalam
melakuakn suatu pengamatan, tentunya harus disiapkan terlebih dahulu bahan atau
materi yang akan diamati. Dalam melakukan kegiatan pengamatan menggunakan
mikroskop, bahan yang diamati haruslah berukuran kecil. Hal tersebut
dimaksudkan agar pengamatan mudah dilakukan. Sebelum diamati, ada beberapa hal
yang harus dilakukan untuk menyiapkan preparat. Beberapa langkah yang harus
dilakukan dalam menyiapkan preparat. Diantaranya ;
1.
Menyiapkan
objek yang akan diamati.
2.
Mensterilkan
alat alat praktikum yang sekiranya akan kontak dengan tubuh kita. Misalnya
skalpel atau jarum.
3.
Jika
objek tersebut berupa tumbuhan atau organisme lainnya yang memiliki ketebalan
tertentu, maka irislah setipis mungkin menggunakan silet tajam.
4.
Kemudian
tetesi air sedikit untuk sel tumbuhan. Sedang untuk sel tertentu biasanya
menggunakan cairan tertentu. Misalnya saja pada pengamatan sel epitel pipi.
Pada pengamatan tersebut digunakan methilen blue sebagai zat cairnya.
5.
Saat
menutup preparat menggunakan kaca penutup, usahakan pada preparat tidak
terdapat gelembung udara.
Setiap
makhluk hidup tersusun atas berjuta juta sel yang saling bersinergi. Sejatinya,
sel dibedakan menjadi dua berdasarkan jenisnya, yaitu sel tumbuhan dan sel
hewan. Perbedaan tersebut didasarkan pada peran dan fungsi masing masing jenis
sel.
Sel
tumbuhan merupakan sel yang menyusun setiap tumbuhan di dunia ini. Sel tumbuhan
sangatlah unik. Pada sel tumbuhan ini, terdapat beberapa bagian yang tidak
dimiliki pada sel hewan. Bagian bagian tersebut diantaranya ; vakuola makanan,
dinding sel dan klorofil. Klorofil merupakan pembeda yang paling pokok diantara
sel hewan dan tumbuhan. Keberadaan klorofil ini menjadikan tumbuhan dapat
memproduksi energi yang dibutuhkannya sendiri ( autotrof ) .
Dalam
kegiatan praktikum yang dilaksanakan minggu kemarin, kami mengamati sel
tumbuhan yaitu sel bawang merah dan daun bayam. Dari hasil pengamatan terhadap
sel bawang merah, didapatkan gambar berbentuk heksagonal dan tersusun rapi. Pada
pengamatan menggunakan perbesaran 100x yang tampak pada sel bwang merah
diantaranya; dinding sel dan ruang antar sel. Bentuk sel bawang merah bisa
tetap seperti pada pengamatan dikarenakan dinding sel bawang merah lebih tebal
dibandingkan sel tumbuhan.
Sedang
pada pengamatan sel daun bayam yang kami lakukan dengan perbesaran 1000x, kami
tidak menemukan bentuk sel yang cenderung tetap. Melainkan berkas pembuluh.
Pada gambar penampang sel daun bayam yang kami amati didapat beberpa bagian.
Diantaranya; epidermis, korteks, berkas pembuluh Berkas pembuluh tersebut berbentuk seperti
lingkaran dengan struktur tertentu dimana terdapat bentuk seperti felk roda
mobil dan berwarna coklat.
Berkas
pembuluh tersebut berfungsi dalam mentransfer unsur unsur yang dibutuhkan saat
proses fotosinteses.terdapat dua bagian penting dalam proses transfer tersebut,
yaitu xilem dan floem. Floem merupakan bagian terluar dari berkas pengangkut
yang berfungsi untuk mendistribusikan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan. Sedang xilem merupaka bagian dalam dari berkas pembuluh yang
berfungsi untuk membawa mineral, unsur hara dan komponen komponen lainnya yang
dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Sel
hewan merupakan sel yang menyusun semua jenis makhluk hidup bergerak termasuk
manusia. Struktur sel hewan sangat jauh berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan
tidak memiliki dinding sel setebal dinding sel tumbuhan. Selain itu, sel hewan
juga tidak mempunyai klorofil, sehingga hewan membutuhkan organisme lain untuk
bertrahan hidup ( heterotrof ). Sel hewan memiliki beberapa bagian yang tidak
dimiliki oleh sel tumbuhan, diantaranya ; sentriol, silia,
Pada
kegiatan praktikum ini, kami mengamati sel epitel pipi di dalam rongga mulut
sebagai contoh sel hewan. Pengamatan kami lakukan dengan perbesaran 40x. Dari
pengamatan yang kami lakukan, bentuk sel tersebut cenderung tidak beraturan (
bentuknya tidak tetap ). Selain itu, pada pengamatan tersebut didapatkan
membran sel, inti sel dan sitoplasma. Bentuk yang tidak teratur tersebut
dikarenakan sel hewan tidak mempunyai dinding sel yang begitu tebal.
3.3
Kesimpulan
Berdsasarkan kegiatan
praktikum yang telah dilakukan dan data hasil pengamatan yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan ;
1. Mikroskop merupaka alat bantu yang digunakan dalam
melakukan pengamatan benda atau materi yang berukuran mikroskopis.
2. Bagian bagian mikroskop diantaranya ; lensa okuler,
lensa obyektif, revolver, makrometer skrup, mikrometer skrup, kondensor,
cermin, diafragma.
3. Penggunaan mikroskop dilakukan dengan memegang
lengan mikroskop dengan satu tangan, sedang tangan lainnya mengoperasikan
pengaturan yang ada pada badan mikroskop.
4. Perbesaran mikroskop adalah perkalian antara lensa
objektif dan lensa okuler.
5. Bahan yang digunakan sebagai preparat harus tipis
dan diberi cairan .
6. Sel hewan tidak memiliki vakuola, dinding sel,
bentuknya tidak teratur dan mempunyai sentriol.
7. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola,
bentuknya tetap dan mempunyai plastida.
Lampiran
a.
Gambar Mikroskop
Mikroskop
b.
Gambar Sel Tumbuhan
Sel Tumbuhan
c.
Gambar Sel Hewan
Sel Hewan
d.
Gambar Sel Epitel Pipi Rongga Mulut
Sel epitel Pipi
e.
Gambar Irisan Sel Bawang Merah
Sel Bawang Merah
f.
Gambar Penampang Melintang Sel Daun Bayam
Sel Daun Bayam
0 komentar:
Plaas 'n opmerking