LAPORAN BIOLOGI
ACARA IV
SISTEM RESPIRASI
Oleh;
Perdana Arief Sandy
120210101112
Biologi Dasar B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi Pendidikan
Matematika
Universitas
Jember
Semester Genap
2012 – 2013
A.
Judul
Sistem Respirasi
B.
Tujuan
1. Mengetahui kapasitas vital paru paru manusia
C.
Dasar Teori
Respirasi
adalah proses mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida ke
udara. Atau respirasi adalah pertukaran gas oksigen dari udara bebas oleh
organisme hidup untuk serangkaian proses metabolism (oksidasi) di dalam tubuh,
dengan mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa metabolisme.
(Joko
waluyo. 2006: 287).
Respirasi
adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan
manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam
(Syamsuri, 1980).
Pada manusia organ pernafasan
utamanya adalah paru – paru (pulmo) dan dibantu oleh alat – alat pernafasan
lain. Jalur udara pernafasan untuk menuju sel – sel tubuh adalah : Rongga
hidung → faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang tenggorokan) → bronkus
→ paru – paru → alveolus → sel – sel tubuh
(D.A
Pratiwi dkk. 2007: 146)
Organ
respirasi pada manusia meliputi ;
1. Hidung
Fungsi hidung pada
manusia
a. Menyaring
udara yang masuk kedalam hidung oleh rambut – rambut dan selaput lender
b. Menghangatkan
udara yang masuk ke paru – paru
c. Mengatur
kelembapan udara
d. Membubuh
kuman uang masuk oleh leukosit pada selaput lender
e. Bekerja
sebagai saluran udara pernafasan
2. Faring
(tekak)
Merupakan percabangan 2
saluran pernapasan dan pencernaan. Terdapat epiglottis yang berfungsi untuk
menutup laring pada waktu makan. Rongga tekak dibagi 3 bagian :
a. Bagian
yang atas sama tingginya dengan koana
b. Bagian
tengah yang sama tingginya dengan istmusfausing
c. Bagian
bawah sekali dinamakan laringofaring
3. Laring
(pangkal tenggorokan)
Laring terdiri dari 5
tulang rawan antara lain :
a. Kartilago
tiroid di depan jakun
b. Kartilago
ariteanoid yang berbentuk beaker
c. Kartilago
krikoid yang berbentuk cincin
d. Kartilago
epiglottis
4. Trakea
(batang tenggorokan)
Dibentuk 16 – 20 cincin
tulang rawan oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia
panjang 9-11 cm dan belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot
polos
5. Bronkus
(cabang tenggorokan)
Bronkus ada 2 bagian :
bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan lebih pendek daripada bronkus kiri. Kanan
terdiri dari 6-8 cincin dan 3 cabang. Bronkus kiri 9-12 cincin dan 2 cabang,
bronkus bercabang lagi membentuk bronkiolus
6. Paru
– paru
Paru – paru kanan terdiri dari 3
labus yaitu : lobus pulmo dekstra superior, lobus media, lobus inferior, tiap
lobus tersusun dari lobules. Paru – paru kiri terdiri dari 2 lobus yaitu :
lobus superior dan lobus inferior. Paru – paru kiri terdapat 10 segmen, 5 buah
segmen pada lobus superior, 5 segmen pada inferior. Paru – paru kanan memiliki
5 segmen pada lobus superior, 2 segmen pada lobus medialis, 3 segmen pada lobus
inferior. Diantara lobus satu dengan yang lain dibatasi dengan jaringan ikat berisi pembuluh darah
bening dan saraf.
Frekuensi
pernafasan merupakan banyaknya udara yang kita hirup setiap menitnya. Besar
kecilnya frekuensi pernafasan pada manusia dipengaruhi oleh :
a. Umur
Makin
tua makin lambat, karena butuh sedikit energi
b. Jenis
kelamin
Laki
– laki lebih butuh banyak energi dibanding perempuan
c. Suhu
tubuh
Suhu tubuh turun, oksigen makin butuh
banyak untuk meningkatkan metabolism
d. Posisi
tubuh/aktivitas
Makin aktif tubuh, makin banyak butuh oksigen
(Joko Waluyo. 2007: 257-264)
Sistem
respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas metabolisme
khususnya produksi atau perubahan dari energi kimia yang terikat dalam materi
organik menjadi energi siap pakai ( ATP ) dalam sel. Hewan umumnya memiliki
organ respirasi yang bermacam macam tergantung pada habitat dan pola
adaptasinya. Selain itu, tingkatan evolusi juga menentukan macam organ
respirasinya.
Secara
khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2
dari dalam dan luar tubuh. Organ ini pada ujungnya merupakan suatu bentuk
membran yang sangat tipis, sehingga memungkinkan pross difusi antara lingkungan
luar dengan dalam tubuh.
Sistem
respirasi pada mamalia terdiri atas bagian saluran udara dan bagian pernafasan.
Bagian saluran udara terdiri atas rongga mulut, faring, larink, trakea, bronki
dan bronkioli. Sedang bagian pernafasan terdiri atas bronkioli respiratori,
duktu alveoli dan alveoli. Udara yang dapat dihembuskan sekuat kuatnya setelah
melakukan inspirasi sekuat kuatnya disebut kapasitas vital paru paru.
(Tim Dosen Pembina. 2012 )
Proses
pernafasan diatur oleh otot otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk;
kerja otot itulah yang dapat mengatur volume ruang dada, diperbesar atau
diperkecil sesuai kehendak kita. Proses pernafasan dapat dibedakan antara
pernafasan dada dan pernafasan perut.
·
Pernafasan Dada
Pada
waktu kita menarik nafas, otot antara rusuk dan otot pengangkat rusuk berkerut,
dengan demikian tulang rusuk terangkat sehingga rongga dada membesar, isi paru
paru pun membesar dan udara masuk. Sedang pada waktu kita mengeluarkan nafas
otot tulang rusuk tadi melemas. Pernafasan dada disebut pula pernafasan tulang
rusuk.
·
Pernafasan Perut
Bila
otot-otot sekat rongga dada ( diafragma ) berkerut, maka diafragma mendatar dan
rongga dada membesar. Paru paru seakan akan melekat pada diafragma dan dinding
rongga dada. Hal ini dapat dilihat saat diafragma sedang turun maka paru paru
mengikuti gerakan tersebut.
Pada
waktu nafas keluar, otot diafragma melemas dinding perut mendesak diafragma ke
atas, sehingga kembali ke kedudukan seperti semula. Rongga dada menjadi kecil ,
paru-paru akan mengikuti gerakan itu sehingga udara didesak keluar.
( Suhargono Hadisumarto, Tri Mutiarti dan
Christiani. 1986: 31-32 )
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia
mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan
manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses
bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat
digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru- paru sebagai residu atau
udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan
seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Dalam keadaaan normal,
kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam
bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas
tidal = ± 500cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk
paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun
ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory
reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).
( )
D.
Metode Penelitian
1.
Alat
a. Gelas besar
b. Botol besar bervolume 5 liter
c. Pipa plastik ( selang )
d. Timbangan berat badan
e. Alat ukur ( mit line )
2.
Bahan
a. Air secukupnya
3.
Cara Kerja
Skala dibuat pada botol besar
menggunakan gelas ukur
|
Pipa plastik dipasang pada botol besar melalui mulut
botol
|
Skala volume dibaca dan dicatat sebagai
kapasitas vital paru paru
|
Dibandingkan
kapasitas vital paru paru sebelum dan sesudah olahraga
|
Nafas ditarik sedalam dalamnya dan
dihembuskan melalui pipa plastik
|
Dilakukan gerakan seperti berlari oleh probandus
|
Nafas ditarik sedalam dalamnya dan
dihembuskan melalui pipa plastik
|
Botol diisi air dan dibalik pada bak
besar berisi air
|
E.
Hasil Pengamatan
No
|
JK
(L/P)
|
Umur
|
TB
(Cm)
|
BB
(Kg)
|
Lingkar
Dada (Cm)
|
Kapasitas
Vital
|
|
Santai
|
Olahraga
|
||||||
1
|
L
|
19
|
167
|
55
|
86
|
3500
|
3625
|
2
|
P
|
18
|
157,5
|
45,5
|
79
|
2500
|
2750
|
3
|
L
|
19
|
164
|
65
|
87
|
3500
|
3750
|
4
|
L
|
19
|
167
|
55
|
86
|
3750
|
3875
|
5
|
L
|
19
|
171
|
57
|
84
|
3750
|
4000
|
6
|
L
|
19
|
157,5
|
40
|
75
|
3000
|
3250
|
F.
Pembahasan
Pernafasan
merupakan proses penghirupan udara guna mendapatkan oksigen ( O2 ) dan mengeluarkan
karbondioksida ( CO2 ). Sebenarnya, pernafasan yang kita lakukan
adalah untuk membakar zat zat makanan yang kita makan. Selain itu, oksigen yang
kita hirup juga dibutuhkan untuk respirasi sel di dalam tubuh. Banyaknya
oksigen yang masuk bergantung pada besarnya volume paru paru kita. Volume paru
paru yang kecil otomatis kapasitasnya untuk menampung udara juga sedikit.
Begitupun sebaliknya. Volume paru paru yang besar juga otomatis dapat menampung
udara lebih besar.
Kapasitas
vital paru paru merupakan banyaknya volume udara yang keluar dari paru paru
setelah melakukan inspirasi dan ekspirasi secara maksimum.. Volume vital
pernafasan terdiri dari berbagai bagian, diantaranya volume tidal, volume
cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Selain itu, juga terdapat
volume total paru paru.
Volume
tidal adalah volume udara yang dapat kita hirup dalam keadaan normal atau bisa
dikatakan merupakan volume udara pernafasan. Besarnya kurang lebih adalah 500
cc. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang dapat kita hirup setelah
melakukan inspirasi tidal. Besarnya kurang lebih adalah 1500 cc. Jadi setelah
kita bernafas dengan normal, kita masih dapat menghirup nafas lagi dengan
maksimal. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara yang dapat kita
hembuskan secara maksimal setelah melakukan ekspirasi tidal. Besarnya kurang
lebih adalah 1500 cc. Jadi setelah kita menghembuskan nafas tidal sebesar
kurang lebih 500 cc, kita masih dapat menghembuskan nafas lagi dengan maksimal.
Volume
vital paru paru adalah volume total udara yang dapat dikeluarkan paru paru
setelah melakukan inspirasi maksimal. Jadi dapat dikatakan bahwa volume vital
paru paru merupakan penjumlahan dari volume tidal, cadangan inspirasi dan
cadangan ekspirasi. Besarnya kurang lebih 3500 cc. Selain itu juga terdapat
volume udara sisa atau residu. Volume udara residu adalah volume udara sisa
yang masih tertampung di paru paru setelah melakukan ekspirasi maksimal.
Besarnya kurang lebih adalah 1000 cc. Sedangkan volume total merupakan volume
udara yang dapat ditampung oleh paru paru yang merupakan penjumlahan dari
volume udara tidal, cadangan inspirasi, cadangan ekspirasi dan residu. Jadi,
paru paru kita dapat menampung udara hingga volume kurang lebih 4500 cc.
Dalam
kegiatan praktikum dengan bahasan respirasi kemarin, kami memperoleh data
kapasitas paru paru dari probandus yang berbeda beda. Beberapa faktor yang kami
amati dari tiap probandus adalah jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan
dan lingkar dada. Sedangkan untuk membedakan antara volume paru paru saat
santai dan sehabis beraktifitas, dilakukan kegiatan naik turun tangga oleh
masing masing probandus. Berikut uraian dari masing masing probandus.
Kelompok
I, diwakili oleh seorang laki laki dengan umur 19 tahun. Ia memiliki tinggi
badan 167 cm, berat badannya 55 Kg dan memiliki lingkar dada 86 cm. Saat
dilakukan pengukuran kapasitas paru paru ketika dalam keadaan diam, didapatkan kapasitas vitalnya adalah
3500 cc. Sedangkan pengukuran setelah melakukan aktivitas, volume vital paru
parunya bertambah menjadi 3625 cc.
Kelompok
II diwakili oleh seorang perempuan dengan usia 18 tahun. Ia memiliki tinggi
badan 157 cm dan berat badannya adalah 45,5 Kg. Lingkar dada probandus ini
adalah 79 cm. Saat dalam keadaan diam, volume vital paru parunya adalah 2500
cc. Sedangkan setelah melakukan kegiatan olahraga, volume vital paru parunya
menjadi 2750 cc.
Kelompok
III diwakili oleh seorang laki laki. Dia berusia 19 tahun dengan tinggi badan
164. Berat badannya adalah 65 Kg. Sedangkan lingkar dadanya adalah 87 cm. Saat
dilakukan percobaan, volume vital paru parunya adalah 3500 dalam keadaan diam
dan 3750 dalam keadaan setelah beraktivitas.
Kelompok
IV diwakili oleh seorang laki laki dengan usia 19 tahun. Probandus ini memiliki
tinggi badan 167 cm dan berat badan 55 Kg. Sedangkan lingkar dadanya adalah 86
cm. Dalam keadaan istirahat, ia memiliki volume vital paru paru sebesar 3750
cc. Sedangkan saat ia setelah melakukan aktivitas, volume vital paru parunya
bertambah 125 cc menjadi 3875 cc.
Kelompok
V diwakili oleh seorang laki laki dengan umur 19 tahun. Ia memiliki tinggi
badan 171 cm dan juga memiliki berat badan sebesar 57 Kg. Sedangkan lingkar
dada seorang laki laki ini adalah 84 cm. Saat dalam keadaan diam, ia memiliki
kapasitas vital paru paru sebesar 3750 cc. Sedangkan saat setelah melakukan
suatu kegiatan atau aktivitas, kapasitas vital paru parunya menjadi 4000.
Kelompok
VI diwakili oleh seorang laki laki yang berumur 19 tahun. Ia memiliki tinggi
badan 157,5 cm dan berat badannya adalah 40 Kg. Sedangkan lingkar badannya
adalah 75 cm. Sedangkan kapasitas vital paru paru saat diam adalah 3000 cm.
Tetapi sesaat setelah ia melaksanakan suatu aktivitas, volume vital paru
parunya berubah menjadi 3250 cc.
Penambahan
volume vital paru paru pada setiap probandus setelah beraktivitas merupakan
suatu kejadian yang lumrah. Hal ini dikarenakan konsumsi oksigen oleh tubuh
menjadi lebih banyak untuk melakukan pembakaran. Pembakaran yang dilakukan
adalah untuk mencukupi energi tubuh saat beraktivitas. Maka dari itu, ketika
kita beraktivitas, nafas kita terengah – engah.
Dari
keenam probandus diatas, didapat perbedaan antara probandus satu dengan yang
lainnya. pengembangan atau elastisitas paru paru kurang dan volume udara vital
paru paru tidak sesuai dengan teori.
Lingkar
dada seseorang mempengaruhi besar kecilnya paru paru seseorang. Perbedaan yang
tampak jelas adalah pada lingkar dada pria dan wanita. Pada pengamatan yang
dilakukan terhadap probandus pria dan wanita yang memiliki ciri ciri fisik
hampir sama, ternyata volume vital paru paru pria lebih besar dibandingkan
dengan wanita. Yaitu 3000 cc untuk volume vital paru paru pria dan 2500 cc
untuk volume paru paru wanita. Sehingga pada pria yang memiliki lingkar dada
besar dapat diartikan bahwa pria tersebut memiliki paru paru yang lumayan
besar.
Akan
tetapi, besarnya volume vital paru paru pada pria juga ditentukan dengan
kebiasaannya. Pria yang biasanya berolahraga walaupun dalam keadaan istirahat,
ia memiliki keelastisitasan paru paru yang lebih dibandingkan pria yang jarang
olahraga. Hal ini terlihat pada probandus pria yang berusia sama , memiliki
tinggi, berat badan dan lingkar dada yang sama tetapi memiliki kapasitas vital
paru paru yang berbeda saat diam maupun setelah beraktivitas. Saat diam
kapasitas vital paru paru probandus A adalah 3500 cc dan probandus B adalah 3750
cc. Sedangkan sesaat setelah beraktivitas, kapasitas vital paru paru probandus
A menjadi 3645 cc dan probandus B menjadi 3875.
Kapasitas
paru paru seseorang dalam menampung udara saat bernafas berbeda beda. Perbedaan
tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya; jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan dan aktifitas yang dilakukan.
Jenis
kelamin mempengaruhi kapasitas vital paru paru. Pria cenderung memiliki paru
paru yang lebih besar dibandingkan wanita. Ini disebabkan karena pada pria
tidak memiliki organ tambahan seperti perbesaran dari kelenjar susu. Perbesaran
kelenjar susu pada wanita mengakibatkan ruang untuk paru paru mengembang
menjadi sempit. Jadi volume vital paru paru pada wanita cenderung lebih kecil.
Akan tetapi frekuensi pernafasan pada wanita lebih cepat dibandingkan pada
pria. Hal ini merupakan pengganti yang diberikan Tuhan kepada wanita untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang hampir sama dengan pria.
Selain
itu, berat badan juga mempengaruhi volume vital paru paru seorang manusia.
Berat badan yang kurang proposional mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi
oksigen. Berat badan yang berlebih akan memaksa paru paru bekerja ekstra. Hal
ini dikarenakan proses pembakaran zat zat makanan di dalam tubuh untuk
menghasilkan energi membutuhkan oksigen yang lebih. Sedangkan orang yang
kelebihan berat badan biasanya malas untuk berolahraga. Permasalahan inilah
yang menyebabkan volume paru paru seseorang menjadi tidak sesuai seperti seharusnya. Mengapa ? karena
kemalasan orang tersebut untuk berolahraga mengakibatkan keelastisitasan paru
paru menjadi berkurang. Sehingga saat dilakukan pernafasan secara maksimal
hanya sedikit volume vital paru parunya.
Aktifitas
atau kegiatan yang kita lakukan mempengaruhi besarnya volume paru paru kita.
Pada dasarnya paru paru dapat mengembang melebihi ukuran normalnya. Hal ini
dapat terjadi jika kebutuhan oksigen tubuh meningkat. Peningkatan kebutuhan
oksigen dalam tubuh dapat terjadi dengan kita melakukan suatu kegiatan atau
aktifitas, misalnya berlari atau bermain basket. Ketika kita bermain basket
ataupun berlari, proses pembakaran di dalam tubuh berjalan semakin cepat untuk
menghasilkan energi yang kita butuhkan. Selain itu, kebutuhan oksigen untuk
respirasi sel juga semakin banyak. Sehingga paru paru akan mengembang untuk
menampung lebih banyak udara yang masuk. Pengembangan ini terjadi hanya pada
saat kita melakukan aktifitas saja. Setelah tenang, maka paru paru akan kembali
ke keadaan semula.
Usia
seseorang berpengaruh pada kapasitas paru parunya. Seseorang yang berusia
dewasa cenderung memiliki paru paru yang lebih besar dibandingkan anak anak. Akan
tetapi perbedaan yang tampak antara pria dewasa dengan anak anak adalah
frekuensi pernafasannya. Frekuensi pernafasan pada anak anak lebih besar
dibandingkan pria dewasa. Selain dengan anak anak, perbedaannya juga terlihat
antara orang tua dengan pria dewasa. Pada orang tua, paru parunya sudah
mengerut dan tidak elastis lagi. Hal ini dikarenakan organ organnya sudah
mengalami penuaan. Walaupun volume paru paru dan usia antara seorang wanita dan
pria sama, tetapi antara keduanya terdapat perbedaan. Perbedaan yang menonjol
adalah frekuensi pernafasan. Pada umumnya, kita bernafas 15 – 18 kali setiap
menitnya. Tetapi wanita memiliki frekuensi pernafasan yang lebih besar daripada
laki laki.
G.
Kesimpulan
Kapasitas vital paru paru manusia merupakan volume
udara maksimal yang dapat dihembuskan oleh paru paru setelah melakukan
inspirasi maksimal, besarnya kurang lebih 3500 cc. Besarnya kapasitas vital
paru paru merupakan penjumlahan dari volume udara tidal,cadangan inspirasi dan
cadangan ekspirasi. Sedangkan kapasitas total adalah kapasitas udara yang dapat
ditampung paru paru, besarnya kurang lebih 4500 cc. Besarnya kapasitas total
paru paru merupakan penjumlahan antara kapasitas vital paru paru dan udara
residu. Kapasitas vital paru paru pada manusia dipengaruhi oleh jenis kelamin,
usia, berat badan, tinggi badan dan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking